Friday, December 02, 2005

Adat. What r u, anyway?

Dulu waktu aku SD, sering tahu bahwa adat istiadat ini memperkaya budaya bangsa, bangsa yang kemajemukannya kompleks. I don't care dengan itu, pikirku waktu masih kecil dulu. Semakin aku beranjak dewasa, masuk bangku kuliah, dan mulai banyak belajar tentang Islam, "I don't care"-ku tadi jadi lebih mantap, karena rasioku juga semakin berkembang.

Emang sih, setiap komunitas punya kultur/adatnya masing2 dan anggota yang berada di dalamnya, juga diwajibkan melakukannya. Bahkan sampe2, seseorang yang melanggar sebuah aturan adat, dipercaya oleh komunitasnya akan mendapatkan bala' (baca: musibah) dan sebaliknya. Astaghfirullah.

So, patutlah saya mempertanyakan, "Adat, what are you anyway? " Nun sewu niki nggih, tapi kok saya percaya hanya Allah saja yang bisa mendatangkan bala', atau menolak bala'.

Dan tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada para sesepuh, mari kita evaluasi ketergabungan kita pada keyakinan yang kita miliki (ie. islam). Jangan2 secara tidak sadar, kita sudah sekian lama menduakan-Nya. Na'udzubillah.

1 comment:

paydjo said...

kalo adat sih lebih jelas ohm, jadi kita bisa lebih waspada. yang justru lebih menakutkan adalah ketika "hal itu" justru ada di ranah agama (ibadah). sering kita hanya ikut2 melaksanakan karena ikut ajaran si A, kyai B jg gitu , ato ustadz C yang bilang. bahkan disertai dasar2 yang ndakik2

namun ternyata sama sekali gag ada tuntunannya