Friday, September 08, 2006

RIP Steve

Di sharepoint kantor beberapa hari yang lalu, Bu Vivi (rekan kerja) memposting foto Steve Irwin dan memberinya judul ”selamat jln steve”. Saya pikir cuman iseng saja, tetapi ternyata salah satu orang yang saya kagumi itu benar-benar meninggal karena kecelakaan. Di youtube.com, tiba-tiba saja banyak sekali video dari aksi-aksinya yang mendominasi display untuk rating tertinggi. Publisitas ini sekaligus sebagai perhormatan khalayak atas dedikasinya yang mengagumkan untuk kehidupan satwa liar. Saya yakin memang banyak orang di dunia ini yang sangat kehilangan dia. RIP steve..

Anyway, kehidupan ini rasanya berjalan sangat cepat ya, dan berlalu begitu saja. Tidak ada yang menyangkalnya, atau bahkan menyadarinya. Bayangkan diri kita ketika menginjak kelas 4 SD. Rasanya itu baru kemarin saja dilalui, dan tahu-tahu sekarang sudah menjadi kepala keluarga (seperti saya). Kemarin rasa-rasanya baru merasakan belaian ibu, sekarang malah sudah mempunyai 2 orang putra. Anggota keluarga kita yang kemarin baru saja bercanda dengan kita dan tidak nampak sakit/lelah, tiba-tiba meninggalkan kita untuk selamanya.

Setelah kehidupan dunia berlalu, manusia akan memasuki kehidupan selanjutnya yaitu alam akhirat, dimana segalanya akan diperhitungkan dengan seadil-seadilnya oleh Sang Maha Adil. Makanya kita boleh terheran-heran dengan pola laku manusia sekarang-dengan kerusakan alam yang ditimbulkan dan makin hilangnya rasa malu dari diri.. Apa gerangan yang membuat mereka bertingkah sedemikian rupa seakan-akan mereka hidup selamanya dan tidak akan meninggalkan dunia ini?

Pada hari ketika tiap-tiap diri mendapati segala kebajikan dihadapkan (dimukanya), begitu (juga) kejahatan yang telah dikerjakannya; ia ingin kalau kiranya antara ia dengan hari itu ada masa yang jauh; dan Allah memperingatkan kamu terhadap siksa-Nya. Dan Allah sangat Penyayang kepada hamba-hamba-Nya. (3:30)