Monday, August 12, 2013

Syawalan UGM 1434 H

Syawalan UGM, 1434 H. Balairung, 12 Agustus 2013.



Open house di hari pertama masuk kerja, dalam rangka Syawalan 1434 H. Ini adalah tradisi sejak 5 tahun yang lalu (kalau tidak salah ingat ya). Bersalaman dengan Pak Rektor dan jajaran pimpinan UGM, bertemu sapa dengan kawan sejawat dan senior-senior dari unit-unit akademik, dan berujung pada foto bersama. Well, kali ini mas Albert dan mas Anso tidak membawa super cameranya, jadilah ini pakai kamera handphone.

Warganya Gamatechno sudah 130 orang per today (ketika artikel ini ditulis), 30 orang adalah kawan-kawan dari Aino Indonesia (Gamatechno's subsidiary). Well, ditambah dengan 60 karyawan outsource yang sekarang standby untuk TransJ, jumlahnya menjadi hampir 200 orang tuh. Dibandingkan dengan karyawan PC.GKBI atau Primissima (pabrik tekstil di daerah tinggal saya) sih tidak ada apa-apa nya, hehe. Tapi.. untuk sebuah perusahaan TIK di Jogja yang sudah menasional, capaian ini adalah sebuah kebanggaan dan semoga layanan dari 2 perusahaan ini ke para stakeholdernya semakin baik di masa-masa mendatang. Aamiin..

Sunday, January 06, 2013

My paper: AmazonDotCom


Hanya ingin berbagi saja, saya mengkompilasi fakta mengenai Amazon.com untuk tugas Operation Management di semester 2 kemarin dengan titik berat bahasan di aspek inventory. Semoga berguna bagi yang membutuhkan cross reference mengenai Amazon.

Link-nya : http://tinyurl.com/abfx6nz

There's No Such Ting as Ujug-ujug

"Mas Awal, dan semuanya, tolong perhatikan ini ya. There is no such thing as ujug-ujug. India made up this far karena mereka telah mendesainnya sejak lama dan ini adalah hasilnya."  Saya ingat betul kalimat dosen saya ini, kelas Business Ethics, sebagai respons atas komentar saya mengenai India yang menurut saya dulu tanpa prestasi tapi kini bertransformasi dan dikenal dengan keunggulannya dalam bidang teknologi informasi (TI) dan pendidikan. Selain bollywood-nya lho ya. :) 

"Gangnam style", lanjut bu Dewi, "juga bukan sesuatu yang datang tiba-tiba. Apakah Anda tahu Korea Selatan telah mencanangkan globalisasi budayanya sejak awal tahun 1980-an?" Spontan saya bergumam, waaa, seriously? That long?

Diskusi dilanjutkan dengan membahas apa yang harus dilakukan Indonesia supaya para tenaga kerja Indonesia di luar negeri juga mendapatkan pengakuan kompetensi SDM yang selevel/menyamai India, yang dikenal dengan kualitas outsourcing TI-nya tadi.  Tidak ada satupun dari kami yang paham benar (bahkan bu Dewi) cetak biru pengembangan SDM di Indonesia seperti apa. Kualitas seperti apa yang sebenarnya ingin dibentuk? Apakah hanya sekedar ingin ditingkatkan saja tarafnya? Atau seharusnya terhubung dengan peningkatan kesejahteraan Indonesia secara kolektif? Sudah adakah juga cetak birunya untuk hal ini? Wallahu 'alam. Saya berharap kampus bisa datangkan pak Muhammad Nuh, supaya dapat memberikan pencerahan. Hehe. *ngarep

So, lesson learned yang saya dapati, ketika Anda berharap akhir yang baik maka buatlah rencana yang baik - desainlah strategi yang tepat untuk mencapainya, dan jalankanlah dengan konsisten dan penuh kepatuhan. Saya tambahkan dari @salimafillah: Doa-ikhtiar terbaik, amal terbaik, dan bertawakkallah. Itu!